6.28.2007

Belajar Sulap, Yuk!


Kamis, 10 Mei 2007
Oleh : Tutut Handayani

Dunia memang benar-benar dinamis. Terbukti, para pesulap yang dulu tak ubahnya dipandang seperti badut – penghibur di acara ulang tahun anak-anak – sekarang naik kelas. Saksikanlah di televisi, mereka menjadi tokoh yang kerap dinanti pemirsa dengan bayaran lumayan. Deddy Corbuzier, Adri Manan, dan Damien mereguk puluhan juta rupiah hanya dengan bermain sulap selama 30 menit. Tak heran, tak sedikit orang ingin seperti mereka. Dan melihat animo masyarakat yang ingin seperti mereka, beberapa pesulap menangkapnya jadi peluang bisnis. Maka berdirilah sekolah-sekolah sulap.

Magic Station’s Magic School, umpamanya. Dibesut Didi I Pusu empat tahun lalu, sekolah ini memiliki metode pengajaran yang merupakan perpaduan kurikulum sejumlah sekolah sulap mancanegara. Di sini ada Basic I, Basic II, Intermediate, dan Advance. Untuk jenjang Intermediate ada kelas Stage Magician dan Close Up Magician. Masing-masing tingkat berlangsung tiga bulan dengan masa belajar rata-rata dua kali seminggu selama dua jam. Untuk lolos ke tingkat berikutnya, ada ujian yang wajib diikuti siswa meliputi penguasaan trik atau penciptaan trik terbaru, dan penampilan sebagai entertainer. “Belum pernah ada sekolah sulap yang dikelola formal semacam ini,” tukas Didi, lajang kelahiran Pekalongan 22 April 1978.

Pendapat senada dinyatakan Erick Wesz, Manajer Midas Magic School. Tiga tahun lalu, Midas yang berlokasi di Midas Magic House (restoran milik Deddy Corbuzier) di kawasan Sudirman Central Business District, Jakarta, bernama Pentagram School of Magic. Didirikan Deddy, Midas memiliki jenjang pendidikan yang masing-masing berlangsung tiga bulan dengan waktu latihan seminggu sekali selama dua jam. Di sini, ada kelas pemula 1-3 untuk mempelajari beragam dasar permainan sulap. Setiap naik tingkat, ada semacam tes. Kalau ingin lebih mahir dan terspesialisasi, dapat melanjutkan ke Advance.

Di kelas Advance, murid bukan hanya belajar trik sulap tingkat tinggi, melainkan juga dasar-dasar psikologi dan cara beraksi di depan orang banyak, seperti tenik dasar teatrikal. Selain itu, di kelas ini pula siswa dapat mengambil beberapa jurusan, seperti: Mentalism (membaca pikiran orang); Illusion (seakan-akan memiliki kekuatan supranatural); Pick Pocket (memindahkan barang orang lain dari jauh); Escapology (melepaskan diri dari ikatan atau ruang terkunci); Close Up (mempraktikkan sulap dari jarak dekat); dan Cardician (menyulap kartu). Para murid dibimbing Deddy Corbuzier, Erick Wesz, Bow Vernon, Oge Arthemus, dan Decky San. Tiga nama terakhir ini pernah memecahkan rekor MURI dengan melakukan pertunjukan sulap selama 70 jam nonstop.

Tertarik belajar? Siapkan mental, dan tentu saja kantong Anda. Di Magic misalnya, tidak mudah menjadi siswa Didi Pusu. Calon murid harus lulus serangkaian wawancara untuk melihat sejauhmana komitmennya. Setelah itu, keluarkan uang untuk keperluan berikut: ujian masuk Rp 1 juta; biaya sekolah mencapai Rp 450-500 ribu per bulan; dan fulus yang lebih besar untuk alat-alat. Maklum, harga peralatan untuk praktik di rumah (luar sekolah) cukup mahal. Bayangkan, satu koin khusus bisa berharga lebih dari Rp 500 ribu. Belum lagi berbagai macam kotak atau peti yang bisa mencapai jutaan atau puluhan juta rupiah karena kualitas impor. “Alat-alat ini juga untuk melatih kreativitas murid melahirkan berbagai macam teknik terbaru dan berinovasi dalam penampilan di muka publik,” tukas Didi.

Menimbang biaya, baik Didi maupun Erick tidak menampik kalau belajar sulap itu “mahal” dan umumnya siswa berasal dari kalangan menengah-atas. Nyatanya, hal ini tak menyurutkan minat publik untuk belajar. Magic kini memiliki 80 siswa lebih yang berusia 8-20 tahun; sedangkan Midas baru merangkul 15 murid dengan usia 17-25 tahun. Cara meraih siswa umumnya melalui getok tular di kalangan siswa dan mantan siswa plus komunitas pesulap, serta pecinta benda-benda sulap.

Yang menarik, selulus dari kedua sekolah sulap ini, murid dapat bergabung dengan tim manajemen yang akan terus mengasah jam terbang dalam berpraktik sebagai entertainer sulap yang beraksi di berbagai macam panggung atau event. “Mereka ini akan diikutkan ke berbagai acara yang menggunakan jasa Magic Station’s,” papar Didi. Contohnya, peluncuran produk atau ulang tahun perusahaan dengan tema acara yang disesuaikan dengan keinginan klien. Tarifnya lumayan, bisa Rp 4-20 juta per jam dengan menampilkan
2-3 macam permainan. Didi dan Erick dikenal sebagai pesulap profesional yang sering diminta berbagai macam perusahaan untuk unjuk kebolehan dengan tarif di atas Rp 15 juta per jam. “Namun, sekarang saya lebih banyak tampil bersama siswa atas nama tim Magic,” Didi menegaskan.

Umumnya, alasan murid belajar sulap karena ingin menjawab rasa penasaran akibat senang menonton sulap. Selain itu, melatih rasa percaya diri, fokus, dan supaya bisa menghibur teman atau keluarga. Alasan lain? “Supaya mudah menarik perhatian cewek!,” kata Dika Zero, siswa berusia ABG dari Magic, sambil tertawa. Sementara alasan Adjie Sudrajat, murid Midas, didasari keinginan menyalurkan hobi dan kecintaannya pada dunia sulap yang bisa dipraktikkan di pesta teman atau keluarga. “Bukan sebagai profesi tetap,” ujar Adjie yang sudah belajar sulap hampir 9 bulan.

Ke depan, tak mustahil mereka berubah pikiran kalau ilmu yang mereka pelajari ternyata bisa mengubah banyak hal dalam hidupnya. Siapa tahu, namanya juga sulap. Abrakadabra!

5 komentar:

Anonim mengatakan...

Sulap.....
Abakadabara.....

Emang ada sekolah sulap di Indo yang benar benar punya kurikulum sekolah sulap yang benar?

Btw salam kenal ya Mbak

Tutut Handayani mengatakan...

kalau dibilang sekolah secara formal seperti sekolah pada umumnya sih belum ada...tapi yang ada itu dalam sebuah kursus atau belajar langsung ke komunitasnya...

nah..narasumberku itu buka kursus dan sering berhubungan denga para komunitas sulap dimana bisa tukar ilmu...

simsalabim...

makasih ya...salam kenal balik :)

Ć’ariesReza mengatakan...

trus mbak kalo mo ikutan sekolah-nya kemana alamatnya? dimana? web juga boleh! makasih! salam kenal!

Anonim mengatakan...

wawawawaw ~~~
mahaaaLLLL bgt !

yuken mengatakan...

hay di man sih tempat gw mu daftar sulap bayarannya berapa?????????????????????????????????????????????????????????????????